Pada penutupan perdagangan Rabu dini hari harga emas spot LLG berhasil melanjutkan pergerakannya dalam trend menguat (7/10). Harga logam rebound dan melejit hingga mencapai posisi paling tinggi sejak tanggal 25 September lalu.
Pelemahan dollar juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terangkatnya harga emas spot LLG dan berjangka Comex pada perdagangan malam tadi. Penurunan nilai tukar dollar membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan meningkat tajam.
Para pelaku pasar bereaksi negatif terhadap dollar setelah rilis data ekonomi dari AS Jumat pekan lalu menunjukkan kondisi yang kurang baik. Masih lemahnya sektor tenaga kerja di AS menunjukkan kemungkinan Fed akan menunda kenaikan suku bunga acuan yang rencananya akan dilakukan tahun ini.
Harga emas spot LLG mengakhiri perdagangan dini hari tadi dengan membukukan kenaikan sebesar 1 persen pada posisi penutupan 1.146,91 dollar per troy ons. Malam tadi harga sempat mencapai posisi 1.151,20 dollar, tertinggi dalam nyaris dua minggu belakangan.
Sementara itu harga emas berjangka Comex juga mengalami penutupan menguat yang cukup signifikan dini hari tadi. Harga berakhir naik 0,8 persen pada posisi 1.146,40 dollar per troy ons.
Analyst Vibiz Research Center menilai bahwa pergerakan harga emas spot berpotensi untuk mengalami peningkatan lanjutan. Pada sesi perdagangan hari ini harga emas spot terpantau berusaha untuk melanjutkan trend menguat yang sempat tertahan. Harga sudah berada pada posisi 1.148,35 dollar per troy ons.
Pada perdagangan hari hari ini harga emas berpotensi mengetes level resistance pada posisi 1.155 dollar per troy ons. Jika berhasil ditembus harga berpotensi melanjutkan kenaikan lagi ke posisi 1.160 dollar. Sedangkan jika terjadi pergerakan retreat harga akan mengetes level support pada posisi 1.140 dollar. Jika berhasil ditembus harga akan melanjutkan penurunan ke posisi 1.135 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
