Apresiasi Dahsyat Ringgit Picu Harga CPO Anjlok

571

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan hari Kamis siang terpantau masih mengalami penurunan yang signifikan (8/10). Harga komoditas bahan baku minyak goreng ini mengalami pergerakan yang melemah signifikan akibat apresiasi ringgit dan melimpahnya pasokan CPO global. 

Pada perdagangan kemarin mata uang ringgit Malaysia mengalami peningkatan harian terbesar dalam 17 tahun belakangan. Lesunya data tenaga kerja di Amerika Serikat membuat para pelaku pasar menurunkan proyeksi Fed akan menaikkan suku bunga acuannya tahun ini. Kondisi tersebut membuat dollar terbebani dan mata uang Asia mengalami peningkatan, termasuk ringgit.

Kenaikan ringgit menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dengan mata uang tersebut menjadi relative lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan mengalami penurunan.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami penurunan melanjutkan penurunan sesi sebelumny. Harga kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif melemah dengan cukup signifikan yaitu sebesar 47 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.272 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan pergerakan yang melemah. Pergerakan harga CPO hari ini kemungkinan akan bertahan di teritori negative di tengah nilai tukar ringgit yang sedang menguat terhadap dollar AS.

Harga CPO berjangka kontrak Juli di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.250 ringgit dan 2.220 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.300 ringgit dan 2.330 ringgit.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here