Harga Timah Makin Maju, Intai Resistance 16.000 Dollar

1100

Harga timah di bursa Malaysia teruskan pergerakan menguatnya pada sesi perdagangan Kamis (8/10). Harga timah kembali naik mantap akibat spillover kenaikan harga logam industri lain. Indonesia sebagai penghasil timah terbesar di dunia diperkirakan akan menurunkan pasokan ekspornya. Kebijakan pemerintah menjadi penyebab penurunan tersebut.

Harga timah sendiri masih menghadapi potensi tekanan jual karena lesunya permintaan di pasar global. Sepanjang kuartal ketiga tahun ini harga logam industri mengalami penurunan yang signifikan. Harga logam industri termasuk timah memang sedang mengalami tekanan jual yang kuat. Perlambatan ekonomi Tiongkok membuat negara konsumen 40 persen produksi logam industri global tersebut terpaksa menurunkan permintaannya. Sejak bulan April harga timah telah mengalami pergerakan di kisaran 14.000 – 16.000 dollar per ton.

Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan yang signifikan siang ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 15.900 dollar per ton, naik sebesar 200 dollar atau setara dengan 1,27 persen.

Di akhir perdagangan bursa LME Selasa dini hari tadi harga timah berjangka untuk kontrak 3 bulan ke depan juga terpantau alami peningkatan tajam. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 350 dollar atau 2,23 persen dan berakhir di posisi 16.050  dollar per ton. 

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya untuk jangka pendek akan menghadapi level resistance kuat di posisi 16.000 dollar dan 16.200 dollar. Akan tetapi jika terjadi retreat dan melemah harga tembaga akan menghadapi level support di 15.700 dollar dan 15.500 dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here