Harga Kakao Berjangka Terus Melorot

590

Harga kakao berjangka terus terjun bebas dalam trend bearish yang kuat hingga penutupan perdagangan Jumat dini hari tadi (9/10). Harga komoditas ini mental ke posisi paling rendah sejak tanggal 24 Agustus lalu.

Harga kakao berjangka sedang berada dalam trend bearish yang sangat kuat disebabkan oleh potensi membludaknya produksi di Pantai Gading dan Ghana. Kedua Negara penghasil kakao utama dunia ini sedang berada dalam musim tanam di mana kondisi tanaman cukup baik. Melemahnya dollar tampaknya tidak cukup memberikan dukungan sentiment positif di pasar komoditas ini.

Selain potensi kenaikan pasokan, pasar juga mengamati kondisi permintaan yang masih lemah. Saat ini kondisi ekonomi global masih belum mendukung untuk terjadinya peningkatan permintaan. Permintaan dari Tiongkok dan negara-negara Asia lain juga masih tampak lesu.

Di akhir perdagangan Jumat dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup melemah. Harga komoditas tersebut ditutup posisi 3.060 dollar per ton.  Harga komoditas ini mengalami penurunan sebesar 19 dollar atau setara dengan 0,62 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kelanjutan trend melemah. Saat ini indikator jangka pendek, menengah dan panjang sudah berada dalam kondisi bearish.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.099 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.120 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.015 dollar dan 2.970 dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here