Selama periode kuartal ketiga lalu, PT Indosat Tbk melakukan refinancing utangnya baik denominasi Rupiah dan juga Dollar AS yang diambil dari dana hasil penawaran umum obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2015. Jumlah yang direfinancing cukup besar yaitu sebesar Rp2 triliun lebih.
Namun jika dibandingkan dengan posisi utang per 30 Juni lalu jumlah tersebut masih sangat kecil, beban utang perusahaan hingga semester I-2015 kemarin mencapai Rp45 triliun. Sebelumnya ISAT berhasil mendapatkan dana segar sebesar Rp2,6 triliun dari hasil penawaran obligasi dan serapan refinancing utang tersebut sesuai dengan prospektus awal.
Selain itu ISAT juga mendapat dana segar dari sukuk ijarah sebesar Rp416 miliar namun dana tersebut sudah terserap untuk pembayaran BHP spektrum radio sesuai dengan prospektus yang ditetapkan.
Melihat pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada hari Kamis (8/10) saham ISAT ditutup turun 5,4% pada level 3925 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di posisi 4150. Dan saham bergerak dalam kisaran 4150-3925 dengan volume perdagangan saham mencapai 63,8 ribu saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ISAT sejak 3 pekan lalu rally dan kini terkoreksi. Terpantau indikator MA sudah bergerak datar dan indikator Stochastic kembali turun ke area tengah setelah sebelumnya berada di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga turun, menunjukan rally ISAT masuki trend koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading pada target resistance di level Rp4225 dan level support di Rp3825.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens