Ringgit Semakin Kuat, CPO Semakin Terdesak

1581

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan hari Jumat siang ini terpantau kembali melempem (9/10). Harga komoditas bahan baku minyak goreng ini melorot masih dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar ringgit yang makin kuat.

Pada perdagangan hari ini mata uang ringgit Malaysia kembali mengalami peningkatan dan mengarah untuk membukukan kenaikan mingguan terbesar dalam 17 tahun belakangan. Kenaikan di bursa saham Malaysia dan kenaikan harga minyak mentah memberikan prospek yang lebih baik terhadap pertumbuhan ekonomi Malaysia.

Kenaikan nilai tukar ringgit tersebut mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan terhadap komoditas ini mengalami penurunan.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami penurunan melanjutkan penurunan sesi sebelumny. Harga kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif melemah dengan cukup signifikan yaitu sebesar 30 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.246 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan pergerakan yang melemah. Pergerakan harga CPO hari ini kemungkinan akan bertahan di teritori negative di tengah nilai tukar ringgit yang sedang menguat terhadap dollar AS.

Harga CPO berjangka kontrak Juli di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.220 ringgit dan 2.200 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.270 ringgit dan 2.300 ringgit.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here