PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) batal mencaplok 51% saham operator taksi PT. Express Transido Utama Tbk. (TAXI). Perseroan bersama dengan anak usaha perseroan sebagai selaku pembeli telah melakukan pengakhiran jual beli dengan pihak penjual yang terkait dengan rencana pembelian 1,09 miliar saham Express. Pengakhiran ini dilakukan karena kondisi pasar yang tidak kondusif, pengakhiran tersebut berlaku efektif tanggal 7 Oktober 2015.
Jika dilihat dari laporan keuangan, Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan laba bersih pada Semester I 2015 sebesar Rp1,19 triliun atau Rp439,15 per saham, laba bersih Perseroan tersebut melonjak 120,01% dari Rp541,52 miliar atau Rp199,60 per saham pada periode yang sama tahun 2014 Pencapaian kinerja Perseroan pada Semester I 2015 tersebut didukung oleh Keuntungan atas dilusian kepentingan pada entitas asosiasi pada Semester I 2015 sebesar Rp1,31 triliun, sedangkan pada Semester I tahun lalu tidak ada.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (12/10/15) saham SRTG dibuka pada level 4000 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 4100 dan bergerak dalam kisaran 4000 dengan volume perdagangan saham mencapai 400 lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SRTG sejak akhir September terpantau bergerak naik turun bahkan stagnan. Terpantau indikator MA bergerak menurun. Sedangkan indikator Stochastic masih bergerak di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan SRTG dalam potensi pelemahan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju SRTG masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan SRTG. Rekomendasi Trading pada target level support di level Rp4000 hingga target resistance di level Rp4100.
Connie Rineke/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang