Saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang alami lonjakan saham hingga 20,3% sejak akhir perdagangan bulan September selama sepekan pasca pengumuman penawaran umum terbatas (PUT) melalui mekanisme penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), dalam sepekan terakhir bergerak turun ditengah penguatan IHSG yang mantap.
Turunnya saham HMSP tersebut pekan lalu disebabkan aksi profit taking pasar setelah penguatan saham tersebut dan diakhir pekan berakhir stagnan di posisi 88000. Dan untuk pergerakan sahamnya pekan ini analyst Vibiz Research Center memperkirakan sahamnya secara teknikal sepekan ini akan bergerak pada kisaran 87760-88170.
Sebelumnya diberitakan HMSP akan melakukan right issue sebanyak-banyaknya 269.723.076 saham baru senilai Rp77.000 per saham dengan PT Philip Morris Indonesia (PMID) melaksanakan sebagian HMETD dalam PUT. Sebagai informasi PMID merupakan pemegang saham utama.
Selain itu aksi korporasi ini dilakukan guna memenuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai kepemilikan saham publik yakni sekurang-kurangnya 7,5%. Dan untuk aksinya ini HMSP ditargetkan akan mendapatkan dana segar sekitar Rp.20,77 triliun
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada hari Jumat (9/10/15) saham HMSP ditutup pada level 88000 dengan volume perdagangan saham mencapai 5400 saham. Secara teknikal terpantau indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic bergerak konsolidasi di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak datar yang menunjukan pergerakan HMSP dalam potensi bergerak terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level Rp87850 hingga target resistance di level Rp88100.
Joel/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
