Salah satu emiten properti yang memangkas target marketing sales tahun ini dari Rp2 triliun menjadi Rp200 miliar pasca kelesuan industri properti sektor high rise, mendapat pinjaman kredit sebesar Rp400 miliar dari Bank ICBC akhir pekan lalu yang dilakukan anak usahanya.
PT Trisakti Makmur yang merupakan anak usaha GWSA menerima fasilitas kredit dengan jumlah sekitar 20,29% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan 2014 untuk konstruksi proyek Capital Square. Selain itu jumlah pinjaman tersebut termasuk sub limit LC dan TR senilai US$6 juta yang digunakan untuk impor peralatan dan perlengkapan.
Melihat realisasi marketing sales atau pra penjualan dalam enam bulan pertama hanya sebesar Rp155 miliar, yang berasal dari penjualan gedung perkatoran Capital Square senilai Rp129 miliar dan Rp26 miliar berasal dari TCC Tower II dari target masing-masing sebesar Rp1 triliun. Sebagai informasi, selain memangkas target marketing salesnya diawal tahun perusahaan ini menurunkan capexnya menjadi Rp70 miliar untuk akuisisi lahan dari sebelumnya Rp350 miliar.
Untuk pergerakan sahamnya pada awal pekan (12/10/15) saham GWSA ditutup melemah -2,2% ke posisi 90 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 92 dan bergerak dalam kisaran 97-87 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 280 ribu saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham GWSA sejak awal bulan Septmber terlihat konsolidasi dan kini terpantau indikator MA bergerak datar dengan indikator Stochastic konsolidasi di area tengahnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan GWSA dalam pergerakan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading hari ini pada target level support di level Rp85 hingga target resistance di level Rp97.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
