Bangun Proyek Rusunami Terbesar di Indonesia, Saham APLN Koreksi Lanjutan

797

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) patut berbangga karena pada bulan ini perusahaan akan melakukan ground breaking proyek pembangunan rusunami terbesar di Indonesia dengan jumlah unit 43 ribu dalam 37 menara yang rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi.

Dan pekan ini perusahaan akan memulai perkenalan proyeknya  kepada publik dengan jumlah unit yang dipasarkan pertama sebesar 3.000 unit. Untuk harga yang dipatok APLN sesuai standar pemerintah sebesar Rp8,6 juta per meter persegi. 

Secara rinci,  23% dari yang dipasarkan tersebut  tipe satu kamar tidur dengan patokan harga Rp 198 juta per unit sisa unit lainnya  tipe dua kamar tidur  sekitar Rp 330 juta per unit.  Proyek yang termasuk dalam  Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah ini diperuntukkan untuk masyrakat berpenghasilan rendah.  

Melihat kinerja keuangan emiten ini pada semester I tahun 2015, laba bersihnya menurun hingga  1,63%  menjadi Rp351,13 miliar atau Rp17,88 per saham dibandingkan periode yang sama tahun 2014 saat itu mencapai  Rp356,95 miliar atau Rp17,41 per saham.

Berkurangnya keuntungan APLN ditengah meningkatnya pendapatan pokok disebabkan oleh beban perseroan yang sedikit bengkak menjadi Rp1,33 triliun dari Rp1,21 triliun pada Semester I-2014, dan beban keuangan juga naik  52,16% menjadi Rp212,65 miliar dari Rp173,12 miliar.

Pendapatan perseroan  meningkat dari Rp2,29 triliun menjadi Rp2,78 triliun yang didapat dari penjualan apartemen, ballroom, kios dan perkantoran, serta pendaptan sewa dan juga bisnis hotel. Dengan perolehan paling besar dari penjualan apartemen.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada awal pekan (12/10/15) saham APLN ditutup turun -1,86% pada level 317 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 323 dan volume perdagangan mencapai 83 ribu lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham APLN sejak 2 pekan terakhir tampak berusaha memangkas pelemahan yang terjadi sejak akhir bulan Juni lalu. Kini terpantau indikator MA sudah bergerak datar dan  indikator Stochastic mulai bergerak ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh beli.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan APLN dalamkoreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini (13/10) pada target level support di level Rp305 hingga target resistance di level Rp325.

 

 

Joel/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here