Harga kakao berjangka ICE Futures mengalami peningkatan luar biasa hingga ditutup melonjak pada akhir sesi perdagangan dini hari tadi (14/10). Harga kakao berjangka di ICE Futures New York mengalami penutupan di teritori positif, menguat untuk dua sesi berturut-turut dan mencapai posisi paling tinggi dalam nyaris 1 minggu belakangan.
Harga komoditas bahan baku cokelat tersebut sempat anjlok tajam setelah nyaris mencapai level tertinggi dalam 9 bulan pada pertengahan bulan September lalu. Kemarin harga kakao bahkan sempat menyentuh posisi terendah sejak tanggal 24 Agustus sebelum akhirnya berhasil ditutup rebound.
Kenaikan harga kakao pada sesi perdagangan malam tadi tidak lepas dari pengaruh pelemahan dollar AS. Mata uang AS tersebut melemah sehingga membuat harga komoditas yang diperdagangkan menjadi relative lebih murah bagi para pembeli luar negeri.
Di akhir perdagangan Rabu dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan tajam. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 51 dollar atau 1,66 persen pada posisi 3.125 dollar per ton. Pada perdagangan malam tadi harga kakao tersebut sempat mencapai posisi paling tinggi sejak tanggal 7 Oktober.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kelanjutan trend menguat. Saat ini indikator jangka pendek sudah mengarah bullish. Sementara itu indikator untuk jangka menengah dan panjang masih berada dalam kondisi bearish.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.192 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.230 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.026 dollar dan 2.980 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
