Harga kakao berjangka mengalami penurunan tajam di akhir perdagangan Kamis dini hari tadi (15/9). Harga komoditas bahan baku cokelat tersebut retreat setelah selama dua sesi berturut-turut sebelumnya berhasil mengalami peningkatan yang mantap. Malam tadi harga sempat bergerak fluktuatif dan menyentuh posisi tertinggi dalam satu minggu belakangan.
Harga kakao berjangka malam tadi bergerak dengan volatile, naik-turun di teritori positif dan negatif. Meskipun dollar AS mengalami pelemahan terhadap harga kakao tidak berhasil memanfaatkan momentum tersebut untuk melanjutkan kenaikan. Harga harus puas tergerus lagi dan ditutup di zona merah.
Di akhir perdagangan Jumat dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan yang cukup besar. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar 16 dollar atau 0,51 persen pada posisi 3.109 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya masih terbuka untuk mengalami kenaikan jangka pendek. Saat indikator jangka pendek masih mengarah ke bullish. Akan tetapi untuk indikator jangka menengah dan panjang sudah berada dalam kondisi bearish.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.170 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.200 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.066 dollar dan 3.000 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens