Ditutup Rebound, Harga Batubara Disokong Aksi Bargain Hunting

668

Pada akhir perdagangan Jumat dini hari tadi harga batubara Rotterdam mengalami kenaikan yang signifikan dan bangkit dari level terendah dalam lebih dari satu dekade belakangan (16/10). Harga batubara sebelumnya membukukan penurunan untuk tiga sesi berturut-turut akibat anjloknya harga minyak mentah. Meskipun harga minyak mentah pada perdagangan malam tadi kembali terpukul, aksi bargain hunting berhasil mengangkat kinerja harga batubara.  

Minyak mentah kembali ditutup turun untuk empat sesi berturut-turut. Anjloknya harga minyak mentah disebabkan oleh laporan dari IEA mengenai kenaikan tajam pasokan minyak mentah di Amerika Serikat. Meskipun demikian kondisi pasar batubara sudah sangat jenuh jual. Dampaknya para pelaku pasar memutuskan tetap melakukan aksi beli meskipun sentimen negatif masih kuat.

Harga batubara sendiri diprediksi akan terus mengalami tekanan. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energi alternative tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton. Data yang menunjukkan kontraksi sektor manufaktur Tiongkok pada bulan September ini juga mengakibatkan harga komoditas global mengalami tekanan jual yang kuat, termasuk di pasar batubara berjangka.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan November berada di posisi 50,50 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 0,15 dollar atau setara dengan 0,3 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu harga batubara berjangka di bursa SGX untuk kontrak bulan November hari ini diperdagangkan pada posisi 48,60 dollar per ton. Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan November 2015 hari ini ditransaksikan pada posisi 38,00 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.

Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 50,00 dollar dan support kedua di level 49,50 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 51,00 dollar dan 52,00 dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here