Harga gula berjangka kembali ditutup di teritori positif pada akhir perdagangan Jumat dini hari tadi (16/10). Dini hari tadi harga komoditas ini ditutup lebih tinggi karena masih didukung oleh pelemahan nilai tukar dollar AS.
Pekan ini pergerakan harga gula berjangka sempat diwarnai oleh aksi amil untung setelah pada perdagangan terakhir pekan lalu harga komoditas mencapai posisi paling tinggi dalam 4,5 bulan belakangan. Secara umum harga gula berjangka memang sedang memperoleh dukungan sentiment positif yang mengesankan.
Para pembeli tradisional tampak masih melakukan pembelian setelah harga gula sempat anjlok tajam hingga mencapai posisi terendah dalam 7,5 tahun belakangan pada pertengahan bulan September lalu.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami kenaikan yang lumayan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 0,04 sen atau setara dengan 0,28 persen pada posisi 14,13 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal pergerakan harga komoditas ini sudah berada dalam trend menguat untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 13,63 sen dan 13,20 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 14,63 sen dan 15,00 sen per pon.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens