PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) semakin siap ekspansi ke bisnis transportasi dan epayment dengan membentuk platform baru untuk smartcard. Untuk itu TLKM menggandeng perusahaan teknologi besar Jepang dengan Sony yang sudah disepakati dalam MoU kemarin di Bandung. Smartcard yang akan dirilis menggunakan platform Sony Felica atau teknologi near field communication (NFC) ini sangat pavorit sekarang dalam bisnis konsumer dan jasa.
Platform ini dapat digunakan mendeteksi seluruh layanan jasa publik yang menggunakan teknologi chip. Rencananya platform baru ini akan perdana diterapkan untuk layanan transportasi publik seperti Trans Metro Bandung di Jawa Barat. Bisnis kedepannya platform ini akan dipasarkan kepada kepada lembaga keuangan dan juga perusahaan transportasi publik.
Selama ini platform serupa sudah ramai digunakan di Jepang sendiri dan juga Hongkong, dimana kedua negara gunakannya untuk jasa transportasi dan epayment. Ekspansi ini semakin menambah value kinerja TLKM yang semester pertama lalu cetak kenaikan laba.
Sepanjang semester I/2015, Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) meraup laba bersih sebesar Rp7,44 triliun atau naik tipis 2,2 %dari posisi laba di semester I-2014 sebesar Rp7,28 triliun. Perseroan menyebutkan, perolehan laba yang naik 2,2% merupakan hasil positif dari pendapatan perseroan yang naik menjadi Rp48,84 triliun di akhir Juni 2015, yakni dari posisi pendapatan sebesar Rp43,54 triliun di periode yang sama tahun lalu. Sementara, beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi menjadi Rp14,02 triliun atau naik dari posisi Rp10,76 triliun di semester I-2014.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (16/10/15) saham TLKM dibuka pada level 2725 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 2685. Dan kini saham bergerak turun ke kisaran 2680dalam kisaran 2725-2680 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 283 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TLKM dalam perdagangan sepekan kemarin sudah terkoreksi dan kini sedang konsolidasi. Indikator MA sudah bergerak datar dengan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah.
Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju TLKM akan konsolidasi, rekomendasi Trading pada target level support di level Rp2653 hingga target resistance di level Rp2723.
Joel/VMN/VB/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang