PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dilaporkan sedang mencari pinjaman khususnya untuk PT Saka Energi Indonesia yang merupakan anak usahanya bergerak dalam usaha eksplorasi dan produksi migas. Perusahaan ini sedang melobi pinjaman US$ 500 juta yang digunakan untuk belanja modal tahun depan.
Tahun 2016 anak usaha PGN ini menargetkan capex sekitar US$400-US$450 juta untuk ekspansi blok migas yang dimiliki seperti Blok Muara Bakau dan lapangan Sidayu di Blok Pangkah
Melihat kinerja keuangan PGAS pada enam bulan pertama tahun ini, alami penurunan keuntungan dari periode yang sama tahun 2014, laba bersih yang diperoleh turun hingga 39 persen. PGAS hanya mampu mencetak sebesar $ 227,34 juta atau jika dirupiahkan (Rp13300/$) hanya mencapai Rp3,02 triliun sedangkan semester I-2014 berhasil cetak keuntungan hingga Rp5 triliun.
Pendapatan yang diperoleh PGN dalam semester I lalu mencapai Rp18,8 triliun menurun sekitar 13 % bila dibandingkan pada periode sebelumnya mencapai Rp21,6 triliun. Dan untuk jumlah gas yang didistribusikan PGAS periode tersebut sebesar 790 MMSCFD.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham akhir pekan lalu (16/10/2015) saham PGAS ditutup naik 2,3% pada level 3065 yang bergerak dalam kisaran 3065-2925 dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 21,6 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham PGAS sejak awal bulan September tampak alami trend bullish. Terpantau indikator MA masih bergerak positif dengan indikator Stochastic konsolidasi di batas area jenuh belinya.
Sementara itu indikator Average Directional Movement bergerak turun yang didukung penurunan +DI menggambarkan bahwa laju saham PGAS berpotensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya, diperkirakan rekomendasi trading hari ini berada pada target support di level 2871 hingga resistence di level 3143 pada BB5 time frame D1.
JoelVMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens