Sebagai Bank milik Pemerintah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terus memperkuat peranannya dalam memperdayakan masyarakat dari segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), termasuk masyarakat prasejahtera produktif (mass market). Pertumbuhan kredit dimotori oleh peningkatan kredit ke segmen masyarakat prasejahtera produktif serta pelaku UMKM.
Pada tanggal 30 September 2015 BTPN membukukan kredit Rp.56,9 triliun, tumbuh sebesar 11% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.51,1 triliun (year on year). Kredit prasejahtera produktif naik 46% (yoy) menjadi Rp.3,2 triliun dan kredit UMKM naik 31% (yoy) menjadi Rp.15,2 triliun. Hingga akhir September 2015 BTPN telah menyelenggarakan 24.366 aktivitas program daya. Sedangkan jumlah peserta Program Daya mencapai 347.964 nasabah. Dengan melihat data ini terlihat tingginya minat nasabah untuk mengikuti program pemberdayaan.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (19/10/15) saham BTPN dibuka pada 2,830 setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup pada 2,820, dan bergerak dalam kisaran 2,820 – 2,830 dengan volume perdagangan saham mencapai 41,400 saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BTPN sejak awal bulan Oktober bergerak menurun. Terpantau indikator MA sudah bergerak menurun. Selain itu indikator Stochastic masih bergerak flat di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik tipis didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BTPN dalam potensi dalam tekanan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BTPN masih akan dalam tren konsolidasi dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BTPN. Rekomendasai Trading pada target level support baru di level Rp2,810 hingga target resistance di level Rp2,840.
Connie Rineke/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang