Harga emas spot LLG dan berjangka Comex ditutup melemah lagi pada akhir perdagangan Selasa dini hari tadi (20/10). Harga logam mulia terpukul mundur untuk tiga sesi berturut-turut. Pagi ini harga emas LLG masih melanjutkan penurunan untuk sesi keempat.
Melempemnya harga emas tidak lepas dari dampak peningkatan nilai tukar dollar AS. Pekan lalu harga emas sempat mencapai posisi paling tinggi dalam 3,5 bulan. Akan tetapi mulai rally-nya dollar AS membuat para pelaku pasar menggeser minatnya dari investasi dalam emas menjadi investasi dalam dollar.
Retreat yang dialami oleh harga emas juga disebabkan oleh indikator teknikal. Setelah gagal bertahan di atas level resistance psikologis 1.200 dollar per troy ons harga emas seperti kehilangan pijakan sehingga aksi ambil untung yang bertubi-tubi membuat harga komoditas ini terpukul ke dalam trend bearish.
Harga emas spot LLG pada penutupan perdagangan dini hari tadi ditutup pada posisi 1.169,71 dollar per troy ons. Harga emas spot tersebut membukukan penurunan sebesar 0,6 persen. Sementara itu harga emas berjangka Comex untuk kontrak bulan Desember juga mengalami penurunan sebesar 10,30 dollar dan ditutup pada posisi 1.172,80 dollar per troy ons.
Pada sesi perdagangan di Asia Selasa pagi harga emas terpantau masih cenderung bergerak melemah. Desakan aksi jual masih terjadi di pasar emas pagi ini. Harga emas spot LLG pagi ini ditransaksikan pada posisi 1.167,90 dollar per troy ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga emas spot LLG hari ini akan melanjutkan pergerakan di dalam trend melemahn. Secara umum indikator teknikal mulai memasuki fase bearish.
Pada perdagangan hari hari ini harga emas berpotensi mengetes level support pada posisi 1.160 dollar per troy ons. Jika berhasil ditembus harga berpotensi melanjutkan pelemahan lagi ke posisi 1.155 dollar. Sedangkan jika terjadi pergerakan rebound harga akan mengetes level resistance pada posisi 1.175 dollar. Jika berhasil ditembus harga akan melanjutkan peningkatan ke posisi 1.180 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens