Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan hari ini terpantau mengalami kenaikan yang cukup kuat (20/10). Harga komoditas ini terpantau menguat mantap didukung oleh depresiasi mata uang ringgit.
Dollar AS hari ini terpantau sedang mengalami fase konsolidasi. Pergerakan indeks dollar sideways dan terbatas setelah pada perdagangan kemarin sempat mencapai posisi paling tinggi dalam satu pekan. Rally dollar yang telah terjadi selama 3 sesi sebelumnya telah membuat tekanan jual pada mata uang ringgit Malaysia.
Pelemahan ringgit mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan mengalami peningkatan.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan yang signifikan melanjutkan penguatan yang terjadi pada sesi perdagangan sebelumnya. Harga kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 23 ringgit atau setara dengan 1,01 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.297 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan peningkatan. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak Juli di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.250 ringgit dan 2.220 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.320 ringgit dan 2.350 ringgit.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens