Harga timah di bursa Malaysia terpantau kembali melanjutkan penurunannya pada sesi perdagangan siang ini (20/10). Harga timah tergerus turun untuk dua sesi berturut-turut dan saat ini sudah diperdagangkan di bawah level psikologis 16.000 dollar per ton.
Harga timah sempat mengalami kenaikan yang signifikan sepanjang bulan Oktober ini. Sejak awal Oktober hingga tanggal 16 Oktober lalu terjadi pergerakan yang cenderung menguat. Posisi tertinggi yang dicapai bulan ini adalah 16.100 dollar per ton.
Potensi berkurangnya stok global menjadi pendorong kenaikan harga timah tersebut. Salah satu yang memicu penurunan stok global adalah regulasi ekspor timah di Indonesia. Regulasi tersebut akan membuat pasokan timah global mengalami penurunan tahun depan. Di samping itu potensi membaiknya kondisi ekonomi global juga ikut menunjang dari sisi permintaan.
Akan tetapi kemungkinan penurunan permintaan dari Tiongkok bisa mengimbangi sentiment positif akibat penurunan pasokan. Melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok memberikan sentiment negatif di pasar timah.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan yang terbatas siang ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 15.950 dollar per ton, turun sebesar 50 dollar atau setara dengan 0,31 persen.
Di akhir perdagangan LME dini hari tadi harga timah berjangka untuk kontrak 3 bulan ke depan justru terpantau menguat terbatas. Harga komoditas tersebut naik sebesar 25 dollar atau 0,16 persen dan berakhir di posisi 15.950 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya untuk jangka pendek akan menghadapi level resistance kuat di posisi 16.100 dollar dan 16.300 dollar. Akan tetapi jika terjadi retreat dan melemah harga tembaga akan menghadapi level support di 15.700 dollar dan 15.500 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens