Pendapatan Q3 Turun, IBM Pangkas Profit Tahun 2015

913

International Business Machines Corp (IBM), merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi (TI). Saat ini IBM cukup menyadari bahwa perkembangan peranan Cloud, Big Data Analytic, Mobile, dan sosial yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan suatu perusahaan TI di masa mendatang.

Sebagai perusahaan TI yang terbesar di dunia, IBM baru saja mengumumkan kabar kurang baik bahwa saat ini mereka sedang mengalami penurunan pendapatan yang dampaknya akan memangkas keuntungan perusahaan selama setahun ini. Penurunan pendapatan ini didorong oleh harga dolar yang mahal, serta adanya pelemahan pasar di Tiongkok dan negara berkembang lainnya.

Sebagai informasi, ini merupakan kali ke-14 IBM membukukan penurunan pendapatan. Sebagai perusahaan layanan teknologi terbesar di dunia, pasalnya penjualan produk IMB di negara berkembang seperti India, Tiongkok, Brazil turun hingga 30 persen. Ditengah tren perlambatan ekonomi global sekarang,

Adapun total pendapatan perusahaan turun 13,9 persen menjadi $19,28 miliar pada kuartal ketiga ini. Sebelumnya, analis memperkirakan pendapatan IBM turun hingga 19,62 persen. IBM menurunkan proyeksi laba usaha menjadi $14,75-15,75 per saham, dimana angka proyeksi tersebut lebih rendah dari perkiraan analis yang memprediksi rata-rata laba per saham tahun 2015 ini dapat sebesar $15,68 per saham.

Laba bersih IBM turun hingga $2,96 miliar atau turun $3,02 per saham. Hingga penutupan saham Senin (19/10), saham IBM sudah bukukan penurunan sebesar 7 persen di tahun ini sementara di awal tahun 2015 nilai saham IBM masih berada pada level $3,46 per saham. Sejauh ini, divisi pelayanan di IBM merupakan penyumbang terbesar atas pendapatan perusahaan, namun seperti yang dilaporkan Global Technology Services, pendapatannya justru turun 10 persen pada Q3 lalu menjadi sebesar $ 7.940.000.000, demikian juga dengan Global Business Services juga bukukan penurunan penjualan sebesar 13 persen menjadi sebesar $ 4.210.000.000.

Kemerosotan penjualan GBS terjadi lantaran transformasinya yang lambat. Sementara itu, pendapatan IBM dari divisi hardware juga merosot hingga 39 persen menjadi hanya sebesar $ 1.490.000.000, demikian juga dengan penjualan software-nya juga turun 10 persen menjadi sebesar $ 5.140.000.000.

 

Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here