Lesunya pasar proyek properti kelas menengah keatas PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) sampai dengan akhir September lalu membuat perseroan merencanakan pangkas marketing salesnya. Pasalnya kontribusi marketing sales proyek menengah keatas jauh dibawah sumbangan proyek menengah kebawah dan marketing sales MTLA hingga akhir September baru mencapai 60% saja.
MTLA telah mendapatkan marketing sales sebesar Rp778 miliar dari target tahun 2015 sebesar Rp1,29 triliun, didapat dari pendapatan berulang sebesar Rp266 miliar dan residential Rp512 miliar. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2014, pencapaiaan ini meningkat lebih dari 11%.
Secara jenis propertinya, kontribusi terbesar disumbang oleh proyek properti menengah kebawah yang hingga bulan September lalu disumbang oleh proyek Metland Cipitung dan Cilengsi sebesar 20% dan 15% masing-masing. Selain itu proyek menengah keatas Metland Cyber City dan Transyogi yang direncanakan akan dijual akhir tahun ini akan terpending karena design yang belum usai.
Melihat pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada hari Selasa (20/10) saham MTLA dibuka pada level 3925 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di posisi yang sama. Dan kini saham bergerak naik pada kisaran 212-205 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 24 ribu saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham MTLA sejak bulan April lalu bergerak bearish. Kini terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di batas area jenuh jualnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun didukung oleh +DI mendatar, menunjukan usaha MTLA untuk mendapatkan kekuatan rally. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading pada target resistance di level Rp212 dan level support di Rp197.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens