Harga gula berjangka di akhir perdagangan Kamis dini hari tadi tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan (22/10). Di akhir sesi perdagangan harga komoditas ini ditutup meningkat terbatas. Saat ini harga komoditas masih bergerak dalam pola yang cenderung sideways.
Aksi beli yang dilakukan para spekulan masih menjadi support yang cukup kuat di pasar gula berjangka. Produksi gula di Brazil juga tampak sedang mengalami penurunan. Pasalnya para produsen tebu lebih memilih untuk mengalihkan produksinya ke ethanol. Kondisi cuaca yang kurang baik juga mengakibatkan produksi tebu berkurang.
Pada penutupan perdagangan Kamis dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami penguatan yang signifikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup meningkat sebesar 0,12 sen atau setara dengan 0,85 persen pada posisi 14,18 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal pergerakan harga komoditas ini sudah berada dalam trend menguat untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 13,85 sen dan 13,30 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 14,41sen dan 14,90 sen per pon.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens