Pada akhir perdagangan Kamis dini hari harga minyak mentah mengalami pelemahan lanjutan (22/10). Harga komoditas ini tergerus turun untuk tiga sesi berturut-turut di tengah kekhawatiran mengenai pembengkakan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat. Meskipun demikian penarikan besar-besaran pasokan bensin dan minyak distilasi mengakibatkan trend bearish pasar tidak terlalu besar.
Tercatat pasokan minyak mentah di Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 8 juta barel pekan lalu. Kenaikan pasokan ini lebih dari dua kali lipat yang diproyeksikan terjadi oleh analis. Sebelumnya American Petroleum Institute memperkirakan bahwa kenaikan pasokan akan mencapai 7,1 juta barel.
Akan tetapi penurunan pasokan bahan bakar minyak memberikan support di pasar minyak mentah. Pasokan bensin turun sebesar 1,5 juta barel pekan lalu. Sementara itu pasokan BBM distilasi yang termasuk solar mengalami penurunan sebesar 2,6 juta barel.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga minyak mentah WTI tersebut melemah sebesar 1,09 dollar atau setara dengan 2,4 persen dan ditutup pada posisi 45,20 dollar per barel. Harga sempat ambles mencapai posisi paling rendah dalam tiga pekan di posisi 44,86 dollar per barel.
Sementara itu harga minyak mentah Brent untuk kontrak Desember juga mengalami pelemahan yang cukup signifikan di akhir sesi perdagangan. Harga ditutup tergerus sebesar 90 sen atau 1,8 persen menjadi 47,80 dollar per barel. Harga sempat juga menyentuh level terendah dalam tiga minggu di posisi 47,50 dollar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia masih berpotensi untuk kembali mengalami penurunan yang terbatas. Belum ada pijakan rebound yang solid untuk mengembalikan pergerakan harga minyak ke dalam pola menguat.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 47,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 49,00 dollar. Jika terjadi pergerakan yang justru berbalik melemah harga akan menemui support pada posisi 44,00 dollar dan 42,00 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens