Harga emas spot LLG dan berjangka Comex ditutup melemah lagi pada akhir perdagangan Jumat dini hari tadi (23/10). Harga logam mulia terpukul mundur hingga membawa harga komoditas ini anjlok ke posisi paling rendah dalam lebih dari satu minggu belakangan. Tekanan kenaikan dollar dan ketidakpastian kenaikan suku bunga acuan oleh Fed membuat harga emas tertohok.
Melempemnya harga emas tidak lepas dari dampak peningkatan nilai tukar dollar AS. Mata uang Amerika Serikat ini melejit setelah ECB memberikan arahan yang dovish sehingga mengirimkan euro melemah. Data klaim pengangguran yang lebih kecil dari perkiraan juga mengembalikan spekulasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuannya tahun ini.
Aksi short covering yang dilakukan oleh para pelaku pasar membantu harga emas bergerak dengan lebih stabil. Meskipun pasar masih berhati-hati di tengah ketidakpastian kebijakan moneter di AS. Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan telah tergoncang akibat buruknya data ekonomi AS dan kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi global.
Harga emas spot LLG pada penutupan perdagangan dini hari tadi ditutup pada posisi 1.165,66 dollar per troy ons. Harga emas spot tersebut membukukan penurunan sebesar 0,09 persen. Malam tadi harga emas tersebut sempat mencapai posisi terendah sejak tanggal 13 Oktober di level 1.162,50 dollar per troy ons.
Pada sesi perdagangan di Asia pagi ini harga emas terpantau berupaya untuk menguat dengan signifikan. Harga emas spot LLG pagi ini ditransaksikan pada posisi 1.168,25 dollar per troy ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga emas spot LLG hari ini akan melanjutkan pergerakan di teritori positif. Secara umum sudah terbuka potensi kenaikan.
Pada perdagangan hari hari ini harga emas berpotensi mengetes level support pada posisi 1.160 dollar per troy ons. Jika berhasil ditembus harga berpotensi melanjutkan pelemahan lagi ke posisi 1.155 dollar. Sedangkan jika terjadi pergerakan rebound harga akan mengetes level resistance pada posisi 1.175 dollar. Jika berhasil ditembus harga akan melanjutkan peningkatan ke posisi 1.180 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens