Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam kembali mengalami kenaikan terbatas (23/10). Harga batubara menanjak malu-malu dan di penutupan perdagangan tersebut mencapai posisi paling tinggi dalam satu minggu.
Kenaikan harga batubara berjangka Rotterdam tidak lepas dari aksi bargain hunting para pelaku pasar. Meskipun menanjak posisi harga batubara saat ini masih berada di kisaran terendah dalam lebih dari satu dekade belakangan. Dan harga masih berada di bawah level 50 dollar per ton.
Sentimen negatif masih sangat kuat berkembang di pasar komoditas ini. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energi alternatif tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton.
Anjloknya harga batubara juga dipicu oleh produksi di Australia yang mengalami peningkatan tajam. Sementara itu dari sisi permintaan importir Amerika Serikat, Tiongkok dan India justru menurunkan permintaannya. Permintaan dari Amerika Serikat sendiri turun tajam karena negara tersebut telah menemukan sumber energy baru yang lebih ramah lingkungan yaitu shale oil.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember berada di posisi 49,90 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,10 dollar atau setara dengan 0,10 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara berjangka di bursa SGX untuk kontrak bulan November hari ini diperdagangkan pada posisi 47,05 dollar per ton. Harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan November 2015 ditransaksikan pada posisi 37,55 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 49,00 dollar dan support kedua di level 48,50 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 50,50 dollar dan 51,00 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens