Perusahaan konstruksi dari Grup Astra PT Acset Indonusa Tbk (ACST)yang nyaris merugi pada semester pertama tahun ini berhasil mendapatkan kontrak baru melebihi target tahun 2015 sebesar Rp2,5 triliun. ACST mencapai kontrak baru senilai Rp3,1 triliun hingga bulan Oktober 2015.
Perusahaan yang selalu mendapatkan penghasilan dari jasa Konstruksi, jasa pondasi, penunjang Jasa Konstruksi dan perdagangan berencana meningkatkan kemampuan untuk pekerjaan sipil dan konstruksi dalam proyek infrastruktur dan juga industrial.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (23/10/15) saham ACST mengalami kenaikan 10% lebih dengan dibuka pada level 4175 dari penutupan perdagangan berada pada level 3980. Sampai sesi II hari ini bergerak naik dalam kisaran 4150-4395 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 110 ribu saham saja.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ACST yang bergerak konsolidasi sejak bulan September lalu kini terpantau indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic juga turun ke area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan GIAA dalam potensi rebound terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hingga awal pekan depan pada target level support di level Rp3743 hingga target resistance di level Rp4280.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens