Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan hari ini terpantau mengalami pelemahan yang cukup signifikan (23/10). Harga komoditas ini anjlok dalam disebabkan oleh desakan kenaikan nilai tukar ringgit Malaysia.
Harga CPO berjangka di Malaysia retreat setelah selama 3 sesi berturut-turut sebelumnya mengalami kenaikan yang mantap. Selama rally 3 sesi tersebut harga komoditas ini mengalami kenaikan total 4,27 persen. Akan tetapi hari ini apresiasi mata uang ringgit menurunkan aksi beli di pasar CPO Malaysia.
Ringgit hari ini melonjak 1,61% ke 4,2171 per dolar AS. Kenaikan nilai tukar ringgit menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dengan mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan terhadap komoditas ini melempem.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami penurunan yang signifikan. Harga kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif turun tajam sebesar 46 ringgit atau setara dengan 1,94 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.325 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan peningkatan. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak Juli di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.300 ringgit dan 2.270 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.400 ringgit dan 2.430 ringgit.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens