Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu harga batubara Rotterdam kontrak November mengalami kenaikan yang cukup signifikan (26/10). Harga batubara abaikan kinerja harga minyak mentah yang makin tergerus. Meskipun demikian kenaikan harga yang terjadi masih sangat terbatas karena para pelaku pasar belum menemukan pijakan yang cukup solid untuk harga menguat.
Harga batubara sebenarnya sudah berada dalam kondisi yang oversold. Dampaknya para pelaku pasar mencari kesempatan untuk melakukan aksi bargain hunting. Di akhir perdagangan pekan lalu harga berhasil ditutup positif.
Harga batubara sendiri diprediksi masih akan terus mengalami tekanan. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energi alternative tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton. Data yang menunjukkan kontraksi sektor manufaktur Tiongkok pada bulan September ini juga mengakibatkan harga komoditas global mengalami tekanan jual yang kuat, termasuk di pasar batubara berjangka.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember berada di posisi 50,15 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan yang lumayan yaitu sebesar 0,25 dollar atau setara dengan 0,50 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Harga berhasil ditutup pada posisi paling tinggi sejak tanggal 13 Oktober lalu.
Sementara itu harga batubara berjangka di bursa SGX untuk kontrak bulan Desember hari ini diperdagangkan pada posisi 46,70 dollar per ton. Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Desember 2015 hari ini ditransaksikan pada posisi 37,55 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 49,50 dollar dan support kedua di level 49,00 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 51,00 dollar dan 51,50 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens