Harga kakao berjangka ICE Futures mengalami penurunan yang signifikan pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari lalu (26/10). Malam tadi harga kakao tergerus melemah untuk tiga sesi berturut-turut. Harga komoditas ini sudah mencapai posisi paling rendah dalam lima sesi belakangan.
Harga kakao mengalami tekanan di tengah kabar bahwa permintaan global sedang mengalami penurunan. Data pengolahan kakao di Amerika Utara sangat lemah sehingga kenaikan yang terjadi di Eropa kurang memberikan dukungan menguat ke pasar komoditas ini.
Di akhir perdagangan Sabtu dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan pelemahan yang cukup signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar 15 dollar atau 0,48 persen pada posisi 3.125 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kelanjutan trend sideways. Saat ini indikator jangka pendek masih ada dalam pola bullish lemah. Sementara untuk jangka menengah dan panjang tampak cenderung bearish lemah.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.186 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.220 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.074 dollar dan 3.040 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
