Pergerakan IHSG pada pekan lalu (19-23 Oktober 2015) secara mingguan terpantau mengalami kenaikan mengensankan sebesar 2.90% ke level 4653.15. Demikian juga Indeks LQ 45 dan IDX 30 mengalami penguatan masing-masing 4,20% dan 4,25%.
Secara sektoral pada minggu semua sektor mengalami penguatan, dimana sektor yang menjadi penopang utama IHSG adalah sektor Property yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 6,31%. Adapun secara jumlah transaksi, sebanyak 31,96 miliar saham diperdagangkan dengan nilai mencapai 26,97 triliun rupiah. Sementara untuk intensitas perdagangan tercatat menghasilkan 1,2 juta kali transaksi. Pada minggu lalu investor asing mencatatkan net sell mencapai sekitar 9,32 triliun rupiah.
IHSG pekan lalu lebih banyak didukung sentiment positif dari dalam negeri. Pelaksanaan paket kebijakan ekonomi tahap IV dan dikeluarkannya kebijakan ekonomi tahap V, serta optimisme setahun pemerintahan Jokowi mendukung penguatan IHSG, ditengah berbagai tekanan global yang datang seperti tekanan penurunan harga komoditas, buruknya kinerja emiten, kewaspadaan investor terkait hasil suku bunga ECB, membuat bursa global mixed. Bahkan pada hari kamis bursa global dimoninasi pelemahan, namun IHSG tetap menguat.
Beberapa event dan data penting minggu ini yang diperkirakan dapat mempengaruhi pergerakan bursa yaitu :
Asia :
- Inflation Rate (YoY) September Jepang, diperkirakan menurun dari sebelumnya
- Unemployment Rate September Jepang, diperkirakan akan tetap
- BoJ Interest Rate Decision, diperkirakan akan tetap
Eropa :
- IFO Business Climate Oktober Jerman, diperkirakan menurun dari sebelumnya
- GDP Growth Rate QoQ Q3 Ingris, diperkirakan menurun dari sebelumnya
- Unemployment Rate Oktober Jerman, diperkirakan akan tetap
- Inflation Rate YoY Oktober Jerman, diperkirakan meningkat dari sebelumnya
AS :
- Durable Goods Orders (MoM) September, diindikasikan meningkat dari perkiraan
- CB Consumer Confidence Oktober, diperkirakan menurun dari sebelumnya
- Fed Interest Rate Decision, diperkirakan akan tetap pada level 0,25%
- GDP Growth Rate QoQ Q3, diindikasikan menurun dari perkiraan
IHSG pekan ini diperkirakan akan melanjutkan penguatannya dengan adanya sentiment positif dari dalam negeri seperti paket kebijakan tahap V, dilaksanakannya proses perijinan investasi 3 jam, serta kunjungan Presiden Jokowi ke AS untuk menarik investasi. Sedangkan dari kawasan global rencana pelonggaran moneter dari Eropa dan pemotongan suku bunga Tiongkok menguatkan bursa global, sementara perlu diwaspadai perkiraan menurunnya beberapa data ekonomi AS dan Eropa. Secara mingguan IHSG bergerak pada kisaran Support 4623-4535 dan kisaran Resistance 4764-4848.
Editor : Asido Situmorang