Terpuruk Tajam, Harga Timah Malaysia Anjlok 1,6%

739

Harga timah di bursa komoditas Malaysia mengalami kejatuhan tajam pada sesi perdagangan Senin ini (26/10). Harga timah terpukul untuk dua sesi berturut-turut. Harga komoditas logam industri ini sudah mencapai posisi paling rendah dalam lebih dari 2 minggu belakangan.

Harga timah di bursa Malaysia akhirnya mengalami penurunan setelah para investor memutuskan untuk melanjutkan aksi ambil untung untuk dua sesi berturut-turut. Sepanjang bulan Oktober harga komoditas ini sudah mengalami pergerakan yang menguat sejak awal bulan lalu hingga mencapai level tertinggi di 16.100 dollar per ton.

Harga timah menerima sentimen positif berupa potensi penurunan pasokan global. Hingga saat ini harga masih bertahan dalam trend bullish tersebut. Harga sempat turun tipis beberapa sesi lalu akibat aksi ambil untung. Tetapi hari ini harga kembali mengalami peningkatan. Salah satu yang memicu kenaikan adalah potensi penurunan stok global yang disebabkan oleh regulasi ekspor timah di Indonesia. Regulasi tersebut akan membuat pasokan timah global mengalami penurunan tahun depan.

Hari ini tekanan jual terjadi seiring dengan anjloknya harga timah berjangka di bursa LME London. Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan yang signifikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 15.730 dollar per ton, turun sebesar 260 dollar atau setara dengan 1,63 persen.

Di akhir perdagangan bursa LME Selasa dini hari tadi harga timah berjangka untuk kontrak 3 bulan ke depan juga tampak mengalami penurunan yang signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar 105 dollar atau setara dengan 0,66 persen pada posisi 15.750 dollar per ton. 

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya untuk jangka pendek akan menghadapi level resistance kuat di posisi 16.100 dollar dan 16.300 dollar. Akan tetapi jika terjadi retreat dan melemah harga tembaga akan menghadapi level support di 15.800 dollar dan 15.300 dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here