Harga kakao berjangka ICE Futures mengalami kenaikan yang signifikan pada penutupan perdagangan Selasa dini hari tadi (27/10). Malam tadi harga kakao melonjak kencang didukung oleh pelemahan nilai tukar dollar AS. Data pengolahan yang meningkat di Asia juga menjadi salah satu pendorong kenaikan harga kakao berjangka di ICE Futures. Harga kakao bangkit setelah mengalami penurunan selama 3 sesi berturut-turut
Produksi kakao global saat ini masih mengkhawatirkan. Produksi di Asia Tenggara yang dilanda kekeringan akibat El Nino diperkirakan akan mengalami penurunan. Kondisi di kawasan penanaman kakao Afrika juga tampak masih mengalami kekeringan yang berpotensi untuk mengakibatkan turunnya produksi.
Sementara itu nilai tukar dollar AS yang melemah juga membuat harga kakao naik. Penurunan nilai tukar dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan terhadap komoditas ini mengalami peningkatan.
Di akhir perdagangan dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan yang cukup signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar 49 dollar atau 1,57 persen pada posisi 3.174 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kelanjutan trend sideways. Saat ini indikator jangka pendek masih ada dalam pola bullish lemah. Sementara untuk jangka panjang tampak cenderung bearish lemah.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.220 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.250 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.098 dollar dan 3.130 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
