Harga Minyak Mentah Lanjutkan Pelemahan, Berakhir di 2,5 Bulan Terendah

921

Pada akhir perdagangan Selasa dini hari harga minyak mentah mengalami pelemahan lanjutan (27/10). Harga komoditas ini tergerus turun untuk dua sesi berturut-turut di tengah kekhawatiran mengenai pembengkakan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat. Selama dua pekan belakangan harga telah mengalami trend yang bearish.

Goldman Sachs memperingatkan mengenai risiko pelemahan harga minyak mentah hingga musim semi tahun 2016 mendatang. Pasokan bahan bakar minyak di Amerika Serikat dan Eropa saat ini masih berada di level rekor tertinggi. Ini merupakan pertanda bahwa permintaan sedang sangat lesu.

Harga minyak mentah WTI dan Brent sama-sama bergerak dalam pola melemah. Selama fase penurunan 2 pekan belakangan harga kedua kontrak ini masing-masing mengalami penurunan sekitar 10 persen. Investasi dalam sektor perminyakan global diperkirakan akan mengalami penurunan lanjutan di tahun 2016 setelah tahun ini anjlok seperlima dibandingkan tahun sebelumnya.

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga minyak mentah WTI tersebut melemah sebesar 62 sen atau setara dengan 1,39 persen dan berakhir pada posisi 43,98 dollar per barel. Penutupan ini merupakan yang paling rendah sejak tanggal 10 Agustus lalu.

Sementara itu harga minyak mentah Brent untuk kontrak Desember juga mengalami pelemahan yang cukup signifikan di akhir sesi perdagangan. Harga ditutup tergerus sebesar 45 sen atau 0,94 persen menjadi 47,53 dollar per barel.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia masih berpotensi untuk kembali mengalami penurunan yang terbatas. Belum ada pijakan rebound yang solid untuk mengembalikan pergerakan harga minyak ke dalam pola menguat. Pagi ini terpantau harga minyak mentah WTI berada di posisi 43,69 dollar.

Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 45,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 47,00 dollar. Jika terjadi pergerakan yang justru berbalik melemah harga akan menemui support pada posisi 42,00 dollar dan 40,00 dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here