Pada akhir perdagangan Rabu dini hari tadi harga batubara Rotterdam kontrak paling aktif kembali berhasil tutup di zona hijau dengan mantap (28/10). Harga batubara teruskan kenaikan di tengah harapan stimulus yang direncanakan oleh pemerintah dan bank sentral Tiongkok.
Bank sentral Tiongkok telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya secara tiba-tiba. Langkah ini merupakan indikasi bahwa pemerintah dan bank sentral Negara tersebut sudah bersiap untuk melakukan pelonggaran moneter.
Harga batubara saat ini sudah berada dalam kondisi yang oversold. Dengan kondisi harga yang sudah jatuh tajam para pelaku pasar kembali melakukan pembelian yang menguntungkan. Meskipun demikian pergerakan harga batubara sendiri masih berpotensi untuk kembali mengalami penurunan. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energi alternative tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember berada di posisi 51,25 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan yang lumayan yaitu sebesar 0,55 dollar atau setara dengan 1,08 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Harga berhasil ditutup pada posisi paling tinggi sejak tanggal 23 September lalu.
Sementara itu harga batubara berjangka di bursa SGX untuk kontrak bulan Desember hari ini diperdagangkan pada posisi 46,00 dollar per ton. Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Desember 2015 hari ini ditransaksikan pada posisi 37,30 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 50,50 dollar dan support kedua di level 49,50 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 52,00 dollar dan 53,00 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens