Harga timah di bursa komoditas Malaysia Rabu siang terus mengalami tekanan jual yang dalam (28/10). Harga timah terpukul untuk empat sesi berturut-turut dan mencapai posisi paling rendah sejak tanggal 5 Oktober lalu. Desakan terhadap harga komoditas ini masih berlanjut meskipun sudah ada sentimen positif berupa rencana stimulus Tiongkok.
Harga timah sudah masuk ke pola melemah pada sesi perdagangan hari ini. Kekhawatiran mengenai penurunan pasokan tampaknya sudah tidak terlalu direspon oleh pasar. Saat ini kekhawatiran para pelaku pasar justru kembali mengenai potensi penurunan permintaan.
Harga timah sejak awal bulan hingga pertengahan bulan sempat menerima sentimen positif berupa potensi penurunan pasokan global. Salah satu yang memicu kenaikan adalah potensi penurunan stok global yang disebabkan oleh regulasi ekspor timah di Indonesia. Regulasi tersebut akan membuat pasokan timah global mengalami penurunan tahun depan.
Hari ini tekanan jual terjadi lagi karena para pelaku pasar masih melihat bahwa permintaan global sedang lesu. Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan yang signifikan. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 15.480 dollar per ton, turun sebesar 100 dollar atau setara dengan 0,64 persen.
Di akhir perdagangan bursa LME Selasa dini hari tadi harga timah berjangka untuk kontrak 3 bulan ke depan juga tampak mengalami penurunan yang signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar 95 dollar atau setara dengan 0,61 persen pada posisi 15.405 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya untuk jangka pendek akan menghadapi level resistance kuat di posisi 15.600 dollar dan 15.800 dollar. Akan tetapi jika terjadi retreat dan melemah harga tembaga akan menghadapi level support di 15.200 dollar dan 15.000 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
