IFC, salah satu anggota World Bank Group, dan Citi pada Rabu (28/10) mengumumkan penandatanganan fasilitas risk-sharing senilai USD 1,2 miliar untuk membantu menstimulasi perdagangan di negara-negara berkembang (emerging markets) serta membantu pertumbuhan ekonomi.
Penandatanganan kerjasama ini merupakan kelanjutan dari dua fasilitas sebelumnya, yang berada di bawah Program Likuiditas Perdagangan Global IFC (IFC Global Trade Liquidity Program). IFC dan Citi meluncurkan fasilitas pembiayaan perdagangan pada Oktober 2009.
Sejak perumusannya, upaya kolaboratif ini telah mendanai total volume perdagangan sebesar USD20 miliar. Sebanyak USD4,2 miliar diantaranya diperuntukan kepada negara-negara Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association) dan USD7,1 miliar kepada negara-negara berpendapatan menengah dan negara-negara berpendapatan menengah ke bawah.
Kemitraan jangka panjang ini telah membantu pendanaan 3.368 transaksi perdagangan melalui 163 bank emerging market di 40 negara, dimana 23 diantaranya adalah negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah.
Fasilitas lanjutan ini akan memperluas ketersediaan kredit perdagangan bagi nasabah emerging market selama empat tahun melalui struktur risk-sharing. IFC dan mitra akan menyalurkan dana sebesar USD600 juta, dan Citi menyediakan dana tambahan sebesar USD600 juta.
Citi akan menggunakan dana ini untuk memulai dan mendanai transaksi-transaksi pembiayaan perdagangan di Afrika, Asia, Eropa Tengah dan Timur, Amerika Latin, serta Timur Tengah. Dengan demikian, klien-klien perbankan Citi dapat menjangkau pembiayaan kepada importir dan eksportir lokal. Pendanaan ini diharapkan dapat mendukung aliran perdagangan negara-negara berkembang sebesar lebih dari USD6 miliar sampai dengan tahun 2019.
Citi merupakan bank mitra pertama IFC melalui Program Likuiditas Perdagangan Global, sebuah inisiatif yang terkoordinasi secara global dan diluncukan pada 2009. Inisiatif ini terlaksana atas kerjasama antara bank global dan bank regional dengan tujuan memperluas ketersedian kredit perdagangan di saat terjadi kelangkaan global atas pembiayaan perdagangan. IFC kemudian mengumumkan perpanjangan program ini pada tahun 2012 untuk terus mendorong pertumbuhan perdagangan internasional di negara-negara berkembang, termasuk sejumlah negara berpendapatan rendah.
Herwantoro/VMN/VBN/Journalist
Editor : Asido Situmorang