Harga gula berjangka mengakhiri perdagangannya dini hari tadi dengan membukukan kenaikan yang mantap (29/10). Meskipun mengalami pasang surut dalam lima sesi belakangan harga gula ICE Futures terpantau mengalami kecenderung trend bullish yang cukup solid.
Secara fundamental harga komoditas ini masih berpotensi untuk melanjutkan trend bullish. Kondisi pasokan di tingkat global masih mengkhawatirkan karena poduksi tampaknya masih akan berada di bawah permintaan.
Para produsen di Brazil juga justru makin meningkatkan produksi ethanol. Kondisi ini tentunya menyebabkan ketersediaan tebu sebagai bahan baku gula makin berkurang.
Pada penutupan perdagangan Kamis dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami peningkatan yang signifikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 0,23 sen atau setara dengan 1,6 persen pada posisi 14,65 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal pergerakan harga komoditas ini masih berada dalam trend menguat untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,14 sen dan 13,70 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 15,06 sen dan 15,50 sen per pon.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens