Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Kamis siang terpantau mengalami peningkatan yang masih terbatas (29/10). Harga komoditas ini masih berusaha untuk melanjutkan trend positifnya di tengah pelemahan nilai tukar ringgit. akan tetapi kinerja kenaikan harga CPO sedikit terhambat karena selama beberapa sesi sudah membukukan peningkatan yang tajam.
CPO masih bertahan dalam pola menguat karena mata uang ringgit hari ini terpantau mengalami penurunan yang cukup signifikan terhadap dollar AS. Pelemahan mata uang ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya turun.
Sejak kemarin indeks dollar mengalami lonjakan hingga mencapai posisi paling tinggi dalam 2,5 bulan belakangan. Fed memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan pada bulan Desember mendatang.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan terbatas. Harga kontrak Januari yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 4 ringgit atau setara dengan 0,17 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.345 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan trend menguatnya. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global. Harga minyak mentah juga memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan harga CPO.
Harga CPO berjangka kontrak Juli di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.320 ringgit dan 2.300 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.370 ringgit dan 2.390 ringgit.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens