Pada penutupan perdagangan Kamis sore nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami penurunan yang tajam (29/10). Mata uang lokal makin terdesak oleh anjloknya bursa saham dalam negeri. Sentimen dari luar juga menjadi salah satu yang menarik turun nilai tukar mata uang dalam negeri ini.
Mata uang rupiah langsung terdesak turun sejak awal perdagangan setelah pada perdagangan kemarin indeks dollar mengalami peningkatan tajam. Sinyal yang diberikan Fed mengenai kenaikan suku bunga pada bulan Desember membuat mata uang Negeri Paman Sam.
IHSG di penutupan perdagangan sore ini anjlok tajam. Indeks benchmark tersebut ditutup pada posisi 4472,02 poin, mengalami pelemahan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan kemarin yang ada di level 4608,74 poin. Hari ini IHSG ditutup pada posisi paling rendah sejak tanggal 7 Oktober lalu.
Di akhir perdagangan hari ini mata uang rupiah ditutup pada posisi 13.619,00 per dollar AS. Rupiah mengalami pelemahan harian yang signifikan yaitu sebesar 139,00 poin atau setara dengan 1,03 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 13.480,00 per dollar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan selanjutnya masih rentan terhadap tekanan jual. Nilai tukar rupiah juga sangat dipengaruhi oleh kinerja bursa saham dalam negeri.
Mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya berpotensi mengetes level support kuat pada posisi 13.700 dan 13.800 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan ditemui jika terjadi kenaikan lanjutan pada mata mata uang ini ada di 13.500 dan 13.400 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens