Produsen timah pelat merah yaitu PT. Timah (Persero) Tbk (TINS) mengalami penurunan yang tajam pada perolehan laba sembilan bulan pertama 2015 menjadi Rp.10,47 miliar bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2014 sejumlah Rp.454,85 miliar.
Pada laporan keuangan Perseroan Pendapatan usaha mengalami kenaikan menjadi Rp.5,14 triliun dari pendapatan usaha tahun sebelumnya 2014 Rp.4,36 triliun namun beban pokok mengalami kenaikan yang drastis menjadi Rp.4,63 triliun dari beban pokok tahun sebelumnya Rp.3,30 triliun membuat laba bruto turun menjadi Rp.507,79 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya sebesar Rp.1,06 triliun.
Sedangkan pada laba sebelum pajak mengalami penurunan yang tajam menjadi Rp.56,48 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya sejumlah Rp.660,08 miliar indikatornya adalah ditekan bagian rugi entitas asosiasi Rp.12,38 miliar dari laba yang diraih Rp.1,88 miliar tahun sebelumnya.
Pada periode ini kinerja TINS menurun disebabkan oleh adanya penurunan harga jual timah yang rata-rata USD16.516 per ton Q3 2015 sedangkan pada periode tahun sebelumnya Q3 2014 USD22.668 per ton sehingga pendapatan kotor perseroan menurun sebesar Rp.0,50 triliun menjadi Rp.1,06 triliun turun sebesar 51,89% bila dibandingkan tahun sebelumnya 2014.
Total Aset sampai dengan September 2015 mengalami penurunan menjadi Rp.9,28 triliun dari jumlah aset per Desember 2014 sebesar Rp.9,84 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya pada Kamis (29/10/15) saham TINS mengalami penurunan 2,31% dan saham dibuka ke posisi 660 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 635 dan bergerak dalam kisaran 635-660 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 2.754.100 lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TINS sejak pertengahan bulan Oktober terlihat terus mengalami pelemahan. Terpantau indikator MA sudah bergerak naik. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak flat didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan TINS dalam potensi pelemahan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju TINS masih akan melemah dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan TINS. Rekomendasi Trading pada target level support di level Rp600 hingga target resistance di level Rp685.
Connie Rineke/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang