Sampai dengan sembilan bulan pertama 2015 emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan laba bersih yang mencapai Rp.734,3 miliar dan tumbuh sekitar 8% bila dibandingkan tahun sebelumnya 2014 hanya sebesar Rp.680,2 miliar. Pendapatan juga mengalami peningkaan sekitar 11,4% yoy menjadi Rp.1,4 triliun.
Sumber pendapatan berasal dari pendapatan rumah hunian, ruko dan apartemen yang tumbuh sebesar 127% menjadi Rp.842,9 miliar dari Rp.371,8 miliar bila dibandingkan periode yang sama tahun 2014 atau menyumbang sekitar 57,3% dari total pendapatan. Sedangkan pendapatan dari divisi industri dan komersial tercatat sebesar Rp.471,5 miliar atau menyumbang 32% terhadap total pendapatan.
Pada laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tumbuh 8,3% menjadi Rp.811,6 miliar pada kuartal III 2015 dari Rp.749,5 miliar di periode yang sama tahun 2014 didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat.
Sampai dengan akhir September 2015, total aset emiten BEI berkode saham LPCK tumbuh 16% menjadi Rp.4,9 triliun dari Rp.4,3 triliun di akhir tahun 2014.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (2/11/15) saham LPCK ditutup turun -1,25% pada level 7.900 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 7.900 dan bergerak dalam kisaran 7.775-8.000 volume perdagangan saham mencapai 532,600 ribu lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham LPCK sejak pekan kedua bulan Oktober mengalami pergerakan sideways. Terpantau indikator MA bergerak naik dan indikator Stochastic bergerak di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun tipis didukung oleh +DI yang juga bergerak turun tipis yang menunjukan pergerakan LPCK dalam potensi bergerak terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading pada target level support di level Rp8000 hingga target resistance di level Rp8200.
Connie Rineke/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
