DOID Dapat Kontrak 4 Triliun Lebih Dari Adaro, Penguatan Saham Terbatas

608

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah menandatangani perpanjangan kontrak pertambangan dengan PT Adaro Indonesia. Kontrak tersebut guna mencapai target produksi sekitar 170 juta bcm, dan 25 juta ton batubara dengan nilai kontrak Rp4,2 triliun.

Adapun kontrak tersebut adalah untuk pengelupasan tanah, eksplorasi batubara dan penyewaaan alat pertambangan. Kontrak yang diperpanjang hingga 2019 ini ditujukan untuk pertambangan di Kalimantan Selatan . BUMA sebelumnya juga telah menandatangani kontrak dengan konsumen baru yakni PT Sungai Danau Jaya (SDJ) di akhir Juni dengan kontrak mencapai Rp5 triliun dan PT Tadjahan Antang Mineral (TAM) anak usaha PT Metro Energy and Man Shi Group dengan nilai kontrak Rp1 triliun.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (3/11/15) saham DOID ditutup  pada level 69 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 68 dan bergerak dalam kisaran 70 – 67 dengan volume perdagangan saham mencapai 5,43 juta saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham DOID mengalami konsolidasi  sejak awal Oktober hingga kemarin. Namun pada penutupan kemarin, saham DOID ditutup mengalami penguatan  dengan indikator Stochastic menunjukkan pergerakan menuju area tengah setelah sebelumnya berada di area jenuh jual.

Indikator Average Directional menunjukkan garis +DI berada di atas garis –DI serta garis ADX yang sedikit menurun menggambarkan bahwa tren saham DOID diperkirakan mengalami penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya, DOID diperkirakan akan mencoba menguat secara terbatas. Rekomendasi trading hingga akhir pekan  berada di target support pada level 65 hingga resistence di level 72.

 

 

 

Joel/VM/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here