Harga Kakao Naik Tipis, Berpotensi Melemah Memasuki Musim Penghujan

475

Harga kakao berjangka ICE Futures masih lanjutkan penguatan pada akhir perdagangan Selasa kemarin. Sentimen kenaikan harga masih sama berasal dari potensi gangguan pasokan akibat kekeringan di kawasan-kawasan penanaman kakao global seperti di juga di negara penghasil kakao terbesar di Pantai Gading.

Produksi kakao masih cenderung terganggu akibat kekeringan menyebabkan tanaman masih rentan terhadap penyakit dan kondisi kering menyebabkan stress pada tanaman.

Namun dengan mulai berlangsungnya musim hujan di beberapa negara penghasil kakao seperti Pantai Gading, membuat harapan produksi kakao akan lebih terjaga dengan baik, karenanya penguatan kenaikan harga kakao mulai menurun dibandingkan perdagangan kemarin.

Di akhir perdagangan dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan tipis. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 2 dollar atau 0,06 persen pada posisi 3.297  dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi rebound. Dengan mulainya musim penghujan di beberapa negara penghasil kakao, memberikan pengaruh dapat meningkatkan kembali produksi kakao yang sempat turun karena gangguan kekeringan akibat El Nino.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.320 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.350 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.275 dollar dan 3.250 dollar.

 

Freddy/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here