Ekonomi Berbalik Arah, BI: Kuartal III di 4,85%

653

Pada kuartal III 2015 ini terindikasikan terdapatnya pergerakan pertumbuhan ekonomi, berbalik arah dari tekanan pelambatan pertumbuhan selama ini. Pihak Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III akan berada di kisaran 4,85 persen sehingga pertumbuhan akhir tahun bisa mengarah sampai ke 5,1 persen. Inikah waktu pemulihan ekonomi?

Gubernur BI Agus Martowardojo meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,7-5,1 persen sampai akhir tahun, dengan perekonomian Indonesia yang membaik di kuartal III. “Dengan kondisi sekarang dimana kita perkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III ada di kisaran 4,85 persen, kita perkirakan pertumbuhan secara keseluruhan akan berada di antara 4,7-5,1 persen,” demikian jelas Agus Martowardojo kepada sejumlah media di Jakarta, Rabu (4/11).

Pada kuartal III, lanjut Agus, perbaikan terlihat dari peningkatan investasi dan pengeluaran pemerintah. “Biasanya peran swasta baru terasa di kuartal IV,” ujar Gubernur BI ini. “Kuartal III lebih baik dari kuartal sebelumnya. Inflasi juga kita prediksi akan berada di bawah 4 persen,” tambahnya lagi.

Selain itu, dengan ekonomi yang terus membaik, BI juga melihat pencairan kredit berada di kisaran yang sesuai dengan proyeksi BI yaitu 11-13 persen. Ini lebih tinggi dari perkiraan kisaran sebelumnya antara 10-11 persen yang sempat dirasakan juga masih terlalu tinggi waktu itu.

Waktu Rebound

Sampai akhir kuartal II yang lalu data pertumbuhan kredit perbankan masih belum menggembirakan. Pertumbuhan kredit terus tertekan, dengan sejumlah bank besar merilis angka pertumbuhan di bawah 10 persen. Namun kemudian indikasi agak membaiknya muncul di bulan September (Di September: Pertumbuhan Kredit yang Melambat Berpotensi Rebound, vibiznews, 28/9/2015).

Geliat pertumbuhan kredit semakin kuat dirasakan dengan bertambahnya aktivitas perbankan akhir-akhir ini. Sementara itu, dari sisi pemerintah terus gencar membangun sejumlah proyek infrastruktur termasuk yang sempat terhenti dan mangkrak dari kabinet sebelumnya. Ini memberikan penambahan kapasitas dari supply side economy, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru khususnya di daerah-daerah. Pada gilirannya ini akan mengangkat naik kebutuhan pembiayaan termasuk kredit perbankan dan ekonomi pun menggeliat bangkit. Demikian pandangan analisis Vibiz Research.

 

John P/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here