Volume perdagangan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) yang batal mencaplok saham operator taksi PT. Express Transido Utama Tbk. (TAXI) selama pekan lalu hanya berhasil diperdagangkan sebanyak 5000 lembar saham. Untuk pergerakan harga sahamnya sendiri sejak pekan lalu sudah mencapai harga terendahnya.
Usaha perseroan yang melakukan buyback sahamnya sejak awal bulan September lalu hingga akhir Oktober belum mencapai sasaran sedangkan dana yang sudah dikeluarkan untuk buyback cukup besar hingga Rp2,9 miliar.
Volume saham yang sudah dibeli kembali oleh perseroan sebanyak 642.700 saham dalam 2 bulan tersebut dengan harga rata-rata per saham senilai Rp4.573,44. Namun secara fundamental perusahaan ini menunjukkan kinerja keuangan yang cukup, dimana laba perusahaan pada periode Q3 lalu naik dibandingkan periode yang sama tahun 2014.
Periode Q3 lalu SRTG berhasil mendapatkan peningkatan keuntungan sebesar Rp822 miliar, naik dari Rp762 miliar tahun 2014. Kinerja ini disumbang meningkatnya pendapatan hingga mencapai Rp3,4 triliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (5/11/15) saham SRTG dibuka pada level 3975 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level yang sama dan volume perdagangan saham tidak ada.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SRTG sejak 2 pekan terakhir bergerak stagnan. Terpantau indikator MA bergerak flat. Sedangkan indikator Stochastic masih bergerak flat di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan SRTG terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, disarankan untuk wait and see terhadap trading sahamnya.
Connie Rineke/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang