Memasuki sesi 1 Kamis (05/11), IHSG masih lanjutkan pelemahan, turun 0,41% pada 4593,88.
Hingga siang ini terdapat 84 saham menguat, 169 saham turun, dan selebihnya ada yang stagnan dan bisa juga tidak diperdagangkan sama sekali. Jumlah saham yang diperdagangkan sudah mencapai 2,23 miliar lot saham dengan nilai mencapai Rp2,97 triliun dan frekwensi perdagangan sebanyak 115.429 kali.
Secara sektoral, seluruh sektor mengalami pelemahan, dimana sektor yang menjadi pemberat IHSG adalah sektor Agri yang melemah sebesar 2,34% .
Pelemahan IHSG terganjal Pidato ketua The Federal Reserve AS, Janet Yellen yang menyatakan kemungkinan suku bunga AS akan lepas landas naik pada akhir tahun ini, membangkitkan keyakinan kenaikan suku bunga negara adidaya tersebut, yang akibatnya menurunkan bursa global.
Bursa Wall Street semalam ditutup negatif. Bursa Asia juga dibuka mixed, didominasi pelemahan. Harga komoditas seperti emas dan minyak mentah juga merosot.
Sementara dari dalam negeri PDB Indonesia kuartal ketiga secara tahunan mengalami kenaikan dari 4,67% pada kuartal sebelumnya menjadi 4,73% pada kuartal ketiga ini. Namun innvestor masih mencerna hasil PDB ini dan diharapkan dapat memberikan sentimen positif penguatan IHSG.
Analyst Vibiz Research memperkirakan IHSG berupaya berbalik rebound dengan merespon data PDB Indonesia kuartal ketiga. Secara teknikal, IHSG akan bergerak pada kisaran Support 4563-4530 dan kisaran Resistance 4622-4653.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang