Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah ditutup lanjutkan pelemahan. Meningkatnya persediaan pasokan minyak mentah di AS dan Eropa menjadi faktor penyebab turunnya harga minyak.
Harga bensin juga melemah. Bensin berjangka kehilangan hampir 1 persen, memperpanjang 4 persen penurunannya pada Rabu, di tengah kekhawatiran dari beban puncak kilang minyak AS dengan semakin mendekatnya siklus pemeliharaan musim gugur.
Perusahaan Marketing intelijen Genscape menambahkan sentimen bearish dalam minyak mentah, yang memperkirakan hasil dari 383.000 barel minyak pada titik pengiriman kilang Cushing, Oklahoma AS untuk minyak mentah berjangka di minggu ke 3 November.
Di luar Amerika Serikat, pasokan minyak mentah Laut Utara, yang menyokong harga Brent, juga banyak, mendorong acuan minyak mentah global ke posisi terendah Juni.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini ditutup turun. Harga minyak mentah WTI mengalami penurunan 1.12 dollar, atau 2,42 %, pada 45,20 dollar per barel.
Sementara itu harga minyak mentah Brent untuk kontrak Desember juga tampak mengalami penurunan, ditutup turun 70 sen pada 48 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia saat ini sedang cenderung mengalami tekanan dengan meningkatnya keyakinan kenaikan suku bunga AS dan meningkatnya pasokan minyak mentah.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI diperkirakan akan mengalami Support pada posisi 45,00 dollar, Support selanjutnya ada di 44,00 dollar. Jika terjadi pergerakan yang berbalik rebound harga akan menemui Resistance pada posisi 46,00 dollar dan 47,00 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang