Harga gula berjangka ICE mengakhiri perdagangannya sabtu dini hari dengan membukukan pelemahan yang cukup signifikan (07/11). Turunnya harga gula disebabkan kenaikan nilai tukar dollar AS.
Penurunan harga gula berjangka terjadi kenaikan nilai tukar dollar AS yang didorong meningkatnya data pekerjaan di AS. Nonfarm payrolls naik 271.000 bulan Oktober, demikian dinyatakan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat kemarin (06/11). Tingkat pengangguran turun menjadi 5%, tingkat dimana pejabat Fed harapkan tercapai pada akhir tahun ini dan mendekati tingkat 4,9% untuk target jangka panjang.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami penurunan yang signifikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar 0,30 sen atau setara dengan 2,03 persen pada posisi 14,46 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,00 sen dan 13,50 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 15,00 sen dan 15,50 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang