Harga kopi arabika berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York sabtu dini hari tadi terpantau ditutup di teritori negatif. Penurunan harga kopi arabica terganjal penguatan dollar AS.
Dengan dirilisnya data Non Farm Payroll AS bulan Oktober yang meningkat dan tingkat Unemployment Rate yang sesuai dengan harapan, memicu keyakinan kuat akan dinaikkannya suku bunga AS bulan Desember ini, hal inilah yang semakin mendorong penguatan Dollar AS.
Kenaikan nilai tukar dollar memegang peranan penting dalam pelemahan harga kopi arabika berjangka ini. Peningkatan dollar AS membuat harga jual komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relative lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya turun tajam.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember ditutup anjlok di akhir perdagangan Rabu dini hari tadi. Harga berakhir pada posisi 1,1775 dollar, turun sebesar 3,15 sen atau setara dengan 2,61 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk mengalami penurunan lanjutan dengan potensi penguatan dollar AS.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,1600 dollar dan 1,1400 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,1875 dollar dan 1,2000 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang